Senin, 05 April 2010

TAHAPAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

PENDAHULUAN
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan orang dewasa. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Pada masa Konsepsi, manusia berasal dari satu sel yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa melainkan membutuhkan alat bantu seperti microskop. Selanjutnya secara perlahan-lahan manusia berkembang dari bayi, menuju anak-anak, menjadi remaja, yang pada akhirnya sampai ke masa orang dewasa yang matang. Perkembangan itu meliputi tiga aspek, yaitu fisik, mental-psikologis dan social.[1]
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Sedangkan Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.[2]
Pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi secara berkesinambungan, dan ditandai dengan perubahan-perubahan baik secara fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah), serta keduanya saling pengaruh-mempengaruhi dalam mencapai kematangan atau kedewasaanya. Dalam makalah ini hanya akan dibahas pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini yakni sejak lahir sampai anak berumur 6 tahun.
.
PEMBAHASAN
1. Pengertiana
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahapan dimaknai sebagai tingkatan atau jenjang, Pertumbuhan (tumbuh) dimaknai sedang berkembang menjadi besar, sempurna, dan Perkembangan (berkembang) dimaknai sebagai perihal berkembang, menjadi bertambah sempurna tentang pribadi, pikiran dan pengetahuan.[3]
Jadi makna Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak merupakan tingkatan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis pada anak, pertumbuhan mengarah pada perubahan fisik, dan perkembangan mengarah pada perubahan tentang kepribadian, pikiran dan pengetahuan anak.

2. Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak.
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perkembangan menimbulkan perubahan. Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya. Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri.
c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
d. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan. Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap. Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
1) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh.
2) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus.
f. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan. Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.[4]

3. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
a. Tahapan Pertumbuhan Anak
Pertumbuhan anak mengarah pada pertumbuhan fisik (biologis). Proses biologis menghasilkan perubahan pada tubuh anak. Gen yang diwarisi dari orang tua, perkembangan otak, pertambahan tinggi dan berat badan, ketrampilan motorik dan perubahan hormone pada masa puber mencerminkan peran proses biologis dalam perkembangan.[5]
Seiring dengan perkembangan anak yang semakin maju, maka proses merayap dan akhirnya berjalan atau berlari akan menjadi suatu pola bagi perkembangan fisik anak.[6]
Perkembangan Fisik Sesuai dengan tingkat usia anak ditandai dengan ha-hal sebagai berikut:
a. Usia Kelahiran sampai Usia 3 Tahun
Pada rentang usia anak mencapai tiga tahun, maka akan ditandai dengan perkembangan fisik sebagai berikut:
1. Ketrampilan fisik berkembang dengan cepat
2. Duduk, merayap dan merangkak
3. Mulai untuk berjalan dan berlari
4. Ketrampilan motorik berkembang dengan baik yakni dapat mengambil obyej yang kecil dari dalam tumpukan.
5. Mengatur sendok atau garpu untuk member makan
6. Mulai dapat menggenggam dan melepaskan suatu obyek.
b. Usia Tiga Tahun sampai Usia empat tahun
Pada rentang usia anak mencapai tiga sampai empat tahun, maka akan ditandai dengan perkembangan fisik sebagai berikut:
1. Peningkatan ketrampilan fisik
2. Mengendarai suatu sepeda dengan roda tiga
3. Mondar-mandir naik turun tangga dengan kaki yang berganti-gantian
4. Berlari
5. Melompat dengan kedua kaki
6. Berjalan pada balok keseimbangan
7. Memanjat pada peralatan bermain
8. Dapat melepaskan pakaian dan juga berpakaian sendiri
9. Menangkap bola dengan menggunakan tangan
10. Berjalan mundur dan pada bagian atas ujung kaki
11. Memegang krayon dengan jari
c. Usia Lima sampai Enam Tahun
Pada rentang usia anak mencapai lima sampai enam tahun, maka akan ditandai dengan perkembangan fisik sebagai berikut:
1. Melompat dengan kaki yang saling bergantian
2. Mengendarai sepeda roda dua
3. Bermain skate
4. Melakukan lemparan dengan wajar dan teliti
5. Menangkap bola dengan menggunakan tangan
6. Melakukan putaran atau berjungkir balik
7. Mengambil bagian didalam permainan yang menuntut ketrampilan fisik
8. Adanya peningkatan perkembangan otot yang kecil, koordinasi antara mata dan tangan yang berkembang dengan baik.
9. Peningkatan dalam penguasaan motorik halus, dapat menggunakan palu, pensil, gunting, dan lain-lain
10. Dapat menjimplak gambar geometris
11. Memotong pada garis
12. Mencetak beberapa surat
13. Dapat bermain pasta dan lem
14. Mulai kehilangan gigi (ganti gigi)
15. Pekerjaan ketrampilan tangan yang semakin baik.[7]

b. Tahapan Perkembangan Anak
Perkembangan anak usia dini terutama mengenai perkembangan kejiwaan meliputi perkembangan emosi, kognitif dan social. Pada aspek emosi meliputi kemampuan anak untuk mencintai; merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek koginitif, perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa (bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata, dan berbicara. Aspek psikososial berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa dan bermain bersama teman-teman sebayanya.[8]
Ciri-ciri perkembangan kejiwaan pada anak terdiri dari beberapa aspek antara lain :
a. Perkembangan Emosional
1. Pada rentang usia kelahiran sampai anak berumur tiga tahun ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Tidak dapat memaklumi frustasi
- Mudah menangis atau berteriak
- Sering tidak mampu mengendalikan dorongan atau gerakan hati
- Mulai untuk menyatakan kasih saying
- Membutuhkan suatu rutinitas dan rasa aman
- Mulai untuk merasakan emosi dari anak yang lain
- Mulai dapat menyatakan diri sendiri, kadang-kadang dengan tegas.
2. Pada rentang usia tiga tahun sampai dengan usia empat tahun ditandai dengan ciri-ciri antara lain:
- Dapat memaklumi beberapa frustasi
- Mulai mengembangkan pengendalian diri
- Menghargai kejutan dan peristiwa tertentu
- Mulai menunjukkan selera humor
- Mulai mengungkapkan tentang kasih sayang secara terang-terangan
- Takut akan gelap, merasa diabaikan, atau pada situasi yang belum dikenal
3. Pada rentang usia lima tahun sampai dengan usia enam tahun ditandai dengan ciri-ciri antara lain:
- Dapat menyatakan perasaan
- Dapat mengendalikan agresi dengan lebih baik
- Menyatakan perhatian yang lebih sedikit ketika terpisah dari
- Menyatakan selera humor di dalam lelucon, kata-kata omong kosong
- Belajar mengenai hal-hal yang benar dari hal-hal yang salah
- Mulai dapat Menyatakan.
b. Perkembangan Sosial
1. Pada rentang usia kelahiran sampai anak berumur tiga tahun ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Bereaksi terhadap orang lain
- Menikmati pada saat bergaul dengan anak-anak lain
- Dapat memelihara keterlibatan dengan anak yang lain untuk suatu periode yang sangat pendek
- Mampu berbagi tanpa perlu membujuk
- Menunjukkan kemampuan yang sangat kecil untuk menunda kepuasan
- Dapat meniru tindakan dari orang lain
- Mulai untuk melibatkan diri pada permainan yang pararel.
2. Pada rentang usia tiga tahun sampai anak berumur empat tahun ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Menjadi lebih sadar akan diri sendiri
- Mengembangkan perasaan rendah hati
- Menjadi sadar akan rasial dan perbedaan seksual
- Dapat mengambil arah, mengikuti beberapa aturan
- Memiliki perasaan yang kuat kea rah rumah dan keluarga
- Menunjukkan suatu pertumbuhan dalam hal perasaan atau pengertian dari kepercayaan pada diri sendiri
- Bermain pararel, mulai bermain permainan yang memerlukan kerja sama
- Memiliki teman bermain khayalan
3. Pada rentang usia lima tahun sampai anak berumur enam tahun ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Menyatakan gagasan yang kaku tentang peran jenis kelamin
- Memiliki teman baik, meskipun untuk jangka waktu yang pendek
- Sering bertengkar, tetapi dalam waktu yang singkat
- Dapat berbagi dan mengambil giliran
- Ikut ambil bagian dalam setiap kegiatan pengalaman di sekolah
- Mempertimbangkan setiap guru merupakan hal yang sangat penting
- Ingin menjadi yang nomor satu
- Menjadi lebih posesif terhadap barang-barang kepunyaannya.
c. Perkembangan Kognitif
Dalam keadaan normal, pada periode ini pikiran anak berkembang secara berangsur-angsur. Jika pada periode sebelumnya, daya pikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada periode ini daya pikir anak sudah berkembang ke arah yang lebih konkrit, rasional dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar berada pada stadium belajar.
Dalam upaya memahami alam sekitarnya, mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari pancaindera, karena ia mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya. Dalam masa ini, anak telah mengembangkan tiga macam proses yang disebut dengan operasi-operasi, yaitu :
1). Negasi (Negation), yaitu pada masa konkrit operasional, anak memahami hubungan-hubungan antara benda atau keadaan yag satu dengan benda atau keadaan yang lain.
2). Hubungan Timbal Balik (Resiprok), yaitu anak telah mengetahui hubungan sebab-akibat dalam suatu keadaan.
3). Identitas, yaitu anak sudah mampu mengenal satu persatu deretan benda-benda yang ada.[9]
Operasi yang terjadi dalam diri anak memungkinkan pula untuk mengetahui suatu perbuatan tanpa melihat bahwa perbuatan tersebut ditunjukkan. Jadi, pada tahap ini anak telah memiliki struktur kognitif yang memungkinkanya dapat berfikir untuk melakukan suatu tindakan, tanpa ia sendiri bertindak secara nyata. Ciri-ciri perkembangan kognitif anak diuraikan melalui rentang usia yakni: dari usia kelahiran sampai umur tiga tahun, umur tiga sampai empat tahun dan umur lima sampai enam tahun. Penjelasanya antara lain:
1. Pada rentang usia kelahiran sampai anak berumur tiga tahun ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Melakukan penyelidikan secara sensormotor terhadap dominasi lingkungan
- Perkembangan berjalan cepat
- Mengembangkan suatu perasaan atau pengertian terhadap suatu obyek yang tetap
- Mengembangkan aspek bahasa
- Mulai dapat menggunakan beberapa ngka, jumlah dan warna, tetapi tidak memahaminya.
2. Pada rentang usia tiga tahun sampai anak berumur empat tahun ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Dapat mengikuti dua perintah
- Dapat membuat penilaian menghitung banyaknya kesalahan yang telah mereka buat
- Mengembangkan kosa kata dengan cepat
- Menggunakan angka-angka tanpa pemahaman
- Adanya kesukaran dalam membedakan antara khayalan dan kenyataan
- Mulai melakukan penggolongan, terutama berdasarkan fungsi dari suatu benda
- Mulai menggunakan beberapa kata-kata abstrak yang fungsional
- Mulai menanyakan pertanyaan “mengapa” secara sering
- Berfikir secara egosentris.
3. Pada rentang usia lima sampai anak berumur enam tahun ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut:
- Menunjukkan perhatian pada masa pertumbuhan
- Dapat mengurutkan obyek dalam urutan yang tepat
- Dapat menggolongkan obyek
- Melakukan berbagai hal dengan sengaja, lebih sedikit menuruti kata hati
- Seringkali kesulitan dalam membedakan antara khayalan dan kenyataan
- Mulai menggunakan bahasa dengan agresif, terutama dalam hal penggolongan
- Mulai menyadari tentang kesadaran mengenai gambaran dan kata-kata yang dapat menghadirkan benda nyata.
- Menjadi tertarik dalam jumlah dan menulis huruf
- Mengetahui warna
- Tidak dengan secara spontan menggunakan latihan di dalam tugas memori
- Dapat melakukan sampai dengan tiga perintah sekaligus
- Beberapa anak-anak mulai menggunakan angka, jumlah dan panjang.
Disamping perkembangan fisik dan kejiwaan yang meliputi perkembangan emosi, sosial dan kognitif, anak juga mengalami proses perkembangan-perkembangan yang lain antara lain: perkembangan memori, Perkembangan pemikiran kritis, perkembangan kreativitas, perkembangan bahasa, perkembangan pemahaman diri, perkembangan hubungan dengan keluarga, dan perkembangan hubungan dengan teman sebaya.[10]
a. Perkembangan Memori
Selama periode ini, memori jangka pendek anak telah berkembang dengan baik. Akan tetapi, memori jangka panjang tidak terjadi banyak peningkatan dengan disertai adanya keterbatasan-keterbatasan. Untuk mengurangi keterbatasan tersebut, anak berusaha menggunakan strategi memori (memory strategy), yaitu merupakan perilaku disengaja yang digunakan untuk meningkatkan memori
b. Perkembangan Pemikiran Kritis
Perkembangan Pemikiran Kritis yaitu pemahaman atau refleksi terhadap permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap terbuka, tidak mempercayai begitu saja informasi-informasi yang datang dari berbagai sumber serta mampu befikir secara reflektif dan evaluatif.
c. Perkembangan Kreativitas
Dalam tahap ini, anak-anak mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama lingkungan sekolah.
d. Perkembangan Bahasa
Selama masa anak-anak awal, perkembangan bahasa terus berlanjut. Perbendaharaan kosa kata dan cara menggunakan kalimat bertambah kompleks. Perkembangan ini terlihat dalam cara berfikir tentang kata-kata, struktur kalimat dan secara bertahap anak akan mulai menggunakan kalimat yang lebih singkat dan padat, serta dapat menerapkan berbagai aturan tata bahasa secara tepat.
e. Perkembangan Pemahaman Diri
Pada tahap ini, pemahaman diri atau konsep diri anak mengalami perubahan yang sangat pesat. Ia lebih memahami dirinya melalui karakteristik internal daripada melalui karakteristik eksternal.
f. Perkembangan Hubungan dengan Keluarga
Dalam hal ini, orang tua merasakan pengontrolan dirinya terhadap tingkah laku anak mereka berkurang dari waktu ke waktu dibandingkan dengan periode sebelumnya, karena rata-rata anak menghabiskan waktunya di sekolah. Interaksi guru dan teman sebaya di sekolah memberikan suatu peluang yang besar bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan ketrampilan sosial.
g. Perkembangan Hubungan dengan Teman Sebaya
Berinteraksi dengan teman sebaya merupakan aktivitas yang banyak menyita waktu. Umumnya mereka meluangkan waktu lebih dari 40% untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan terkadang terdapat duatu grup/kelompok. Anak idak lagi puas bermain sendirian dirumah. Hal ini karena anak mempunyai kenginan kuat untuk diterima sebagai anggota kelompok.

KESIMPULAN
Masa balita sering disebut sebagai masa emas (golden age). Pada masa ini, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa, baik dari segi fisik motorik, emosi, kognitif maupun psikososial. Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistic atau menyeluruh. Dari segi perkembangan baik fisik, emosi, psikososial dan kognitif anak akan memperlihatkan ciri-cirinya.
Disamping perkembangan fisik dan kejiwaan yang meliputi perkembangan emosi, sosial dan kognitif, anak juga mengalami proses perkembangan-perkembangan yang lain antara lain: perkembangan memori, Perkembangan pemikiran kritis, perkembangan kreativitas, perkembangan bahasa, perkembangan pemahaman diri, perkembangan hubungan dengan keluarga, dan perkembangan hubungan dengan teman sebaya.
[1] Wiwien Dinar Pratisti, Psikologi Anak Usia Dini, 2008), h. 1
[2] http://www.aqilaputri.rachdian.com/, Kusnandi Rusmil. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Diunduh 31 Maret 2010
[3] Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia
[4] http://www.aqilaputri.rachdian.com/, Kusnadi Rusmil. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Diunduh 31 Maret 2010
[5] John W. Santrock. Perkembangan Anak, 2007), h. 18
[6] Yuliani Nurani Sujiono. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, 2009), h. 64
[7] Yuliani Nurani Sujiono. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, 2009), h. 64
[8] http://www.anneahira.com/. Aspek-aspek Perkembangan Anak. Diunduh 7 Maret 2010
[9] http://www.g-excess.com.%20perkembangan-anak-perkembangan-fisik-motorik-kognitif-psikososial/. Diunduh 7 Maret 2010
[10] http://www.g-excess.com.%20perkembangan-anak-perkembangan-fisik-motorik-kognitif-psikososial/. Diunduh 7 Maret 2010

1 komentar:

ya